SINTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Liyus, menyoroti ketimpangan pembangunan infrastruktur di wilayah Ketungau.
Menurutnya, meski ada beberapa proyek infrastruktur yang telah dilaksanakan, namun akses dan kualitas infrastruktur di beberapa daerah di Ketungau masih sangat terbatas.
“Wilayah Ketungau, yang merupakan salah satu daerah terpencil di Sintang, masih mengalami kesenjangan dalam pembangunan infrastruktur, baik itu jalan, jembatan, maupun fasilitas umum lainnya,” ungkapnya, 11 November 2024.
Liyus menambahkan, selama ini banyak warga di wilayah Ketungau yang harus menempuh perjalanan jauh dan sulit untuk mencapai pusat-pusat pelayanan dasar, seperti rumah sakit, pasar, dan sekolah.
“Banyak desa yang jalan aksesnya rusak parah, bahkan pada musim hujan menjadi sulit dilalui. Ini menjadi tantangan besar bagi kami sebagai wakil rakyat untuk memastikan pemerataan pembangunan,” lanjut Liyus.
Sebagai langkah konkret, Liyus mendorong agar pemerintah daerah dapat memprioritaskan pembangunan infrastruktur di Ketungau dalam anggaran daerah. Menurutnya, perhatian terhadap daerah ini sangat penting agar kualitas hidup masyarakat meningkat dan konektivitas antar wilayah dapat terjalin lebih baik.
“Ini adalah hak dasar masyarakat. Mereka berhak mendapatkan infrastruktur yang memadai untuk mendukung aktivitas sehari-hari dan memperlancar roda perekonomian,” tegasnya.
Liyus juga berharap, dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat, pembangunan infrastruktur di wilayah Ketungau dapat lebih merata, sehingga tidak ada lagi ketimpangan yang dirasakan oleh masyarakat di daerah terpencil tersebut.