SINTANG – Untuk memperkuat keterlibatan masyarakat dalam menjaga wilayah kedaulatan negara, Camat Ketungau Hulu, Randi Nahum, menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat desa yang berlangsung selama tiga hari, mulai 1 hingga 3 Juli 2025. Kegiatan ini difokuskan pada desa-desa terluar yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Warga dari sejumlah desa perbatasan, tokoh adat, aparat desa, serta perwakilan instansi seperti BNPP, TNI, dan unsur Forkopimcam turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Tujuannya adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam merawat dan memantau kondisi tanda batas negara, seperti patok dan penanda resmi.
Dalam sambutan pembukaannya, Camat Randi menegaskan pentingnya kerja sama antara warga dan aparat dalam menjaga keutuhan wilayah Indonesia.
“Keamanan perbatasan tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab aparat. Warga yang tinggal langsung di kawasan batas negara memiliki peran strategis. Mereka adalah garda terdepan,” tegasnya.
Selama kegiatan, peserta mengikuti berbagai sesi, mulai dari penyuluhan, diskusi kelompok, hingga pelatihan simulasi patroli wilayah. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mendeteksi dan melaporkan potensi gangguan atau kerusakan pada infrastruktur batas wilayah.
Sebagai penutup, dilakukan patroli bersama ke sejumlah titik perbatasan guna mengecek langsung kondisi lapangan. Dari hasil tinjauan, sebagian besar patok dalam keadaan baik, meskipun ditemukan beberapa lokasi yang membutuhkan perbaikan dan perawatan lebih lanjut.
Dengan adanya kegiatan ini, pemerintah berharap tercipta kesadaran kolektif di kalangan warga desa perbatasan mengenai pentingnya menjaga keutuhan wilayah NKRI. Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat nasionalisme melalui tindakan nyata menjaga batas negara.
(Rilis Kominfo)