SINTANG – Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Vaulinus Lanan, meminta masyarakat bersabar terhadap lambatnya perbaikan infrastruktur jalan di daerah Sepauk dan Tempunak.
Menurutnya, keterbatasan alat berat milik Unit Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (UPJJ) menjadi hambatan utama percepatan perbaikan.
“Saat ini PU hanya punya empat set alat UPJJ. Itu masih sibuk di jalur SKPH. Tahun 2026 akan ada penambahan dua set alat lagi supaya tidak antre terus,” kata Vaulinus di DPRD Sintang usai reses di sejumlah desa.
Vaulinus menyoroti kondisi ruas jalan dari Begandung hingga ke Gurung Mali Jaya Mentari.
Ia menyebut, meskipun beberapa titik sudah sangat parah, namun sebagian besar masih fungsional.
“Yang rusak berat itu antara Begandung sampai Merti Jaya dan Mansik. Dari Mansik ke atas masih bagus, tapi ada spot-spot yang berlumpur,” jelasnya.
Keterbatasan alat menyebabkan mobilisasi ke titik-titik prioritas menjadi terlambat. Salah satunya pada jalur Begandung–Jaya Mentari yang seharusnya dikerjakan pertengahan tahun, namun masih tertunda.
“Masalahnya bukan anggaran, tapi antre alat. Ini harus dipahami masyarakat, supaya tidak salah persepsi. Pemerintah tidak tinggal diam, hanya proses yang harus dilalui,” tegasnya.
Vaulinus juga memastikan bahwa beberapa jembatan darurat yang diajukan masyarakat akan diperbaiki tahun ini. “Sudah masuk kegiatan 2025, tinggal pelaksanaan,” ujarnya.
“Penting untuk kita semua pahami bahwa pembangunan itu bukan cuma soal usulan, tapi juga soal teknis dan ketersediaan alat,” ungkap Vaulinus Lanan.