SINTANG – Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Sintang menaruh perhatian serius terhadap kondisi infrastruktur jalan di wilayah-wilayah terpencil seperti Ketungau, Serawai, dan Ambalau.
Dalam pandangan umum terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024, mereka menekankan pentingnya pengadaan alat berat yang memadai dan tersebar merata.
Melalui juru bicara Rudy Andryas, Fraksi NasDem menyatakan bahwa sejumlah ruas jalan di kawasan perbatasan masih sangat memprihatinkan. Tidak jarang jalan rusak parah menyebabkan terganggunya arus barang dan orang, hingga memicu lonjakan harga kebutuhan pokok di pedalaman.
“Jalan-jalan di Serawai dan Ambalau masih jauh dari kata layak. Bahkan masih banyak kampung di sana yang belum punya akses darat sama sekali. Ini tentu menuntut perhatian serius,” ujar Rudy saat menyampaikan pandangan umum dalam Rapat Paripurna DPRD Sintang, Senin, 21 Juli 2025 lalu.
Fraksi NasDem juga menyinggung minimnya armada alat berat milik Dinas PUPR Kabupaten Sintang. Akibat keterbatasan tersebut, proses perbaikan jalan jadi lambat dan tidak merata. Mereka mengusulkan agar pengadaan alat berat dilakukan satu set untuk tiap jalur strategis.
“Kalau mau jalan itu fungsional, maka harus ada ekskavator, greder, vibro, dan dump truck di setiap wilayah. Jangan sampai alat dari Ketungau harus digeser ke Serawai, dari Serawai pindah lagi ke Sepauk. Itu tidak efisien,” tegas Rudy.
Fraksi NasDem menilai bahwa belanja infrastruktur harus menjadi prioritas dalam APBD, terutama menyangkut alat berat yang bisa digunakan cepat dalam penanganan jalan rusak. Mereka pun mendorong adanya sistem distribusi alat yang tepat dan manajemen operasional yang responsif terhadap keluhan warga.
“Kami berharap ke depan tidak ada lagi alasan alat berat tidak tersedia saat masyarakat butuh. Harus ada evaluasi menyeluruh terhadap aset peralatan kita,” pungkas Rudy.
Fraksi NasDem juga meminta pemerintah daerah mempercepat rehabilitasi jalan dan membuka akses bagi wilayah-wilayah yang masih terisolasi.
