SINTANG – Fraksi Amanat Persatuan DPRD Kabupaten Sintang menyoroti pentingnya percepatan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan yang telah dirancang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029.
Penekanan ini disampaikan oleh Juru Bicara Fraksi, Senen Maryono, dalam rapat paripurna DPRD yang membahas pandangan umum fraksi terhadap raperda tersebut.
Fraksi Amanat Persatuan mendorong pemerintah daerah untuk memastikan agar program dan kegiatan yang direncanakan di tahun anggaran 2025 dapat berjalan tepat waktu dan berdampak nyata bagi masyarakat.
“Percepatan ini penting agar pembangunan tidak tersendat dan manfaatnya bisa segera dirasakan oleh masyarakat,” kata Senen.
Selain itu, fraksi ini juga menanyakan progres hibah rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana, khususnya pembangunan kembali Jembatan Sungai Pemunoh di Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, Kecamatan Sintang.
Jembatan tersebut merupakan akses penting yang sudah lama dinantikan masyarakat setempat.
Dalam aspek tata ruang, Fraksi Amanat Persatuan meminta agar perencanaan pemetaan ruang daerah diberikan perhatian khusus. Menurut mereka, pemetaan ruang yang akurat menjadi dasar penting dalam pembangunan berkelanjutan dan pencegahan tumpang tindih pemanfaatan lahan.
Tak kalah penting, fraksi ini menegaskan agar Dana Bagi Hasil (DBH) sawit diprioritaskan untuk pemeliharaan jalan-jalan poros dari jalan raya menuju pemukiman di daerah penghasil sawit. Jalan poros tersebut dinilai sangat vital untuk mendukung kegiatan ekonomi warga dan distribusi hasil perkebunan.
“Kami berharap DBH sawit tidak hanya jadi tambahan dana, tapi diarahkan langsung untuk mendukung infrastruktur dasar masyarakat petani sawit,” ujar Senen Maryono.