SINTANG – Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sintang, Toni, mendorong Pemerintah Daerah untuk lebih proaktif menggandeng sektor swasta dalam mengatasi persoalan sampah, khususnya melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR).
Menurutnya, keterlibatan perusahaan sangat penting dalam menutup celah kekurangan fasilitas dan armada yang selama ini menjadi kendala utama.
“CSR perusahaan bisa kita arahkan untuk pengadaan dump truck atau alat pengangkut lainnya. Sekarang ini, dari 8 armada, hanya 4 yang benar-benar beroperasi. Sisanya rusak,” ujar Toni di DPRD Sintang belum lama ini.
Ia menilai bahwa kontribusi perusahaan melalui CSR sangat masuk akal, mengingat mereka juga mengambil manfaat ekonomi dari aktivitas di Kabupaten Sintang.
Oleh karena itu, menurutnya, kontribusi terhadap pengelolaan lingkungan seharusnya menjadi bagian dari tanggung jawab sosial mereka.
“Kita sudah usulkan 10 armada, tapi yang ada baru 4. Ini jelas tidak mencukupi. Maka wajar kalau CSR dilibatkan secara konkret, bukan cuma simbolik,” tegasnya.
Lebih lanjut, Toni menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif antara pemerintah daerah, DPRD, dan dunia usaha dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang tangguh dan berkelanjutan.
“Kita ini menghadapi masalah serius, bukan cuma tentang volume sampah, tapi juga soal keterbatasan alat, SDM, dan kesadaran masyarakat. Kalau semua sektor jalan sendiri-sendiri, tidak akan selesai,” kata Toni.
“Kalau perusahaan bisa bantu, jangan ditunda. Sekarang waktunya kolaborasi. Sampah bukan cuma urusan pemerintah, tapi tanggung jawab bersama,” tutup Toni.