SINTANG – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Sintang kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai fokus utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.
Dalam penyampaian pandangan umum fraksi pada rapat paripurna ke-6 DPRD Sintang, juru bicara Fraksi PDI Perjuangan, Sebastian Jaba, menyampaikan bahwa pemerataan infrastruktur masih menjadi pekerjaan rumah besar pemerintah daerah.
“Fokus utama kami adalah memastikan seluruh masyarakat Sintang, khususnya di wilayah pedalaman, memiliki akses terhadap jalan, jembatan, air bersih, dan jaringan listrik. Target indikator capaian infrastruktur dasar seharusnya tidak hanya 67,60%, tetapi kami dorong agar naik hingga minimal 90%,” tegas Sebastian.
Fraksi juga menyoroti perlunya distribusi pembangunan yang merata. Menurut Sebastian, strategi pembangunan harus mencakup seluruh kecamatan tanpa terkecuali.
Ia menyampaikan pentingnya sinkronisasi program pemerintah daerah dengan rencana pembangunan desa, agar tidak terjadi tumpang tindih atau ketimpangan.
“Pemerataan adalah kunci. Kami tidak ingin ada kecamatan yang merasa tertinggal hanya karena minimnya perhatian dalam alokasi pembangunan,” ucapnya.
Di bidang sumber daya manusia, Fraksi PDI Perjuangan menekankan pentingnya peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan, khususnya di desa-desa terpencil. Program beasiswa, peningkatan kompetensi guru, serta penambahan fasilitas kesehatan dan tenaga medis menjadi perhatian utama.
“Kalau kita ingin mewujudkan Sintang yang maju, kualitas manusianya harus ditingkatkan terlebih dahulu,” ujar Sebastian.
Sebagai penutup, Fraksi PDI Perjuangan meminta agar RPJMD dijalankan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, serta partisipasi masyarakat. Mereka berharap visi dan misi Bupati Sintang dapat benar-benar diterjemahkan secara operasional dalam setiap program pembangunan lima tahun ke depan.
“Kami ingin RPJMD ini menjadi dokumen hidup, bukan sekadar formalitas. Harus menyentuh kebutuhan riil masyarakat,” pungkas Sebastian.