SINTANG – Ketua Komisi D DPRD Sintang, Toni, mengungkapkan bahwa rencana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kawasan Jerora Satu hingga kini belum menemui titik terang, meskipun telah diusulkan sejak tahun 2019.
Ia menyebut lambannya proses ini menjadi salah satu penyebab belum tertanganinya persoalan sampah secara menyeluruh di Kabupaten Sintang.
“Sudah sejak 2019 diajukan, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Padahal kajiannya sudah ada. Ini sangat disayangkan,” ungkap Toni di DPRD Sintang belum lama ini.
Menurutnya, keterlambatan dalam penyelesaian lahan TPA menyebabkan tumpukan sampah di lokasi lain, seperti Nenak, semakin parah.
Bahkan, sejumlah pemukiman di Jerora sudah mulai terganggu karena belum ada kepastian tentang keberadaan lahan baru.
“Kalau memang di Jerora sulit, ya cari lokasi lain. DPRD mendorong Pemkab untuk menyelesaikan ini secara serius. Jangan dibiarkan berlarut-larut,” tegasnya.
Politisi senior Partai Golkar ini juga menekankan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah tidak hanya bergantung pada lokasi TPA, tetapi juga kesiapan infrastruktur, armada, sumber daya manusia, dan dukungan anggaran yang memadai.
Toni mengingatkan bahwa tanpa perencanaan yang matang dan aksi konkret, krisis sampah di Sintang bisa semakin memburuk, apalagi dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi yang terus meningkat.
“TPA tidak bisa berdiri sendiri. Harus terintegrasi dengan sistem pengelolaan sampah modern. Kami di DPRD siap mendorong kebijakan dan penganggaran, asal pemda serius,” ujarnya.
“Jangan sampai sampah jadi bom waktu. Pemerintah harus ambil tindakan nyata, dimulai dari kejelasan lokasi TPA,” pungkas Toni.