SINTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Haji Senen Maryono, menanggapi alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pembangunan rumah ibadah yang dinilai minim.
Menurutnya, meskipun keberadaan rumah ibadah sangat penting bagi masyarakat, namun alokasi anggaran untuk sektor tersebut perlu dipertimbangkan kembali agar dapat memenuhi kebutuhan pembangunan yang layak.
“Memang, APBD yang dialokasikan untuk pembangunan rumah ibadah tidak terlalu besar. Akibatnya, banyak masyarakat yang harus bergotong royong untuk membangun rumah ibadah secara mandiri,” bebernya pada 12 November 2024
Oleh sebab itu, ini menjadi tantangan bagi kita semua, karena rumah ibadah adalah tempat yang sangat penting dalam pembinaan moral dan etika masyarakat.
Senen menegaskan bahwa rumah ibadah bukan hanya sebagai tempat beribadah, tetapi juga memiliki peran penting dalam pendidikan moral dan pembentukan karakter.
“Keberadaan rumah ibadah ini sangat penting untuk menjaga etika sosial dan memberikan pendidikan moral bagi generasi muda. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan keberlanjutan pembangunannya dengan lebih serius,” tambah Senen.
Meskipun demikian, Senen juga mengakui bahwa pemerintah daerah harus memprioritaskan sektor-sektor lain yang lebih mendesak, seperti infrastruktur dan kesehatan.
Ia mengimbau agar masyarakat tetap berperan aktif dalam pembangunan rumah ibadah, dengan cara bergotong royong dan menggalang dana secara mandiri.
Ke depan, Senen berharap ada peninjauan ulang terhadap alokasi APBD, agar kebutuhan pembangunan rumah ibadah dapat lebih diperhatikan, seiring dengan pentingnya peran rumah ibadah dalam membentuk karakter dan moral masyarakat.