SINTANG – Anggota DPRD Sintang dari PKB, Santosa, kembali mengingatkan Pemerintah Kabupaten Sintang soal dua masalah serius yang ia temukan saat reses: jembatan roboh di Landau Beringin dan hangusnya dana desa di Desa Jambu.
Menurut Santosa, jembatan di Landau Beringin roboh akibat banjir deras yang membawa lumpur dan kayu dari wilayah perkebunan yang ditinggalkan perusahaan.
Ia menyebut perusahaan telah menggunduli hutan, namun gagal memenuhi janji untuk melakukan penanaman kembali dan pembangunan air bersih.
“Jembatan itu roboh hanya karena hujan 1-2 jam, padahal dulunya aman-aman saja. Setelah perusahaan masuk, hutan dibabat habis, tanah jadi mudah longsor. Celakanya, perusahaan kabur, tidak ada alat berat atau tenaga kerja lagi di sana,” ungkap Santosa.
Sementara di Desa Jambu, Santosa menceritakan betapa peliknya proses pengajuan dana desa tahun 2026. Karena keterlambatan upload dokumen, dana desa senilai miliaran rupiah akhirnya hangus.
Masalah ini diperparah oleh konflik antara BPD dan kepala desa yang baru diselesaikan di hari terakhir.
“Saya sampai turun langsung, hubungi Bupati, Kapolsek, dan Camat untuk bantu percepat proses. Tapi tetap terlambat. Akibatnya, dana BLT, ketahanan pangan, semuanya hangus. Masyarakat miskin jadi korban,” katanya.
Santosa meminta agar Pemkab Sintang segera mencari solusi ke pusat, termasuk bersurat ke Kementerian Keuangan dan Kementerian Desa, agar dana yang terblokir atau hangus bisa dicairkan kembali.
“Ini kerugian besar. Tahun lalu lima desa, sekarang tujuh desa yang dananya hangus. Jangan sampai ini jadi kebiasaan,” tegasnya.
